Friday, October 18, 2019

3.15.2 Menyimpulkan permasalahan manajemen bandwidth

LATAR BELAKANG
Penggunaan bandwidth di sebuah jaringan seringkali kurang dimanfaatkan secara optimal. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya satu atau lebih client yang menghabiskan kapasitas bandwidth dalam jaringan tersebut untuk download atau untuk mengakses aplikasi-aplikasi yang dapat menyita kapasitas bandwidth.
Jaringan internet seperti pada Instansi sekolah, sering terjadi dominasi bandwidth antar client atau pengguna yang di akibatkan salah satu atau beberapa client melakukan download dan upload file besar, misalnya mengerjakan tugas dinas yang online, mencari materi atau bahan pengajar yang berupa video, atau yang lainnya. sehingga dapat menganggu client atau pengguna lain. Salah satu solusi agar bandwidth dapat dimanfaatkan lebih optimal adalah dengan mengelola bandwidth yang tersedia dalam jaringan tersebut.
Masalah lain adalah kebebasan mengakses internet membuat seseorang (guru, karyawan, siswa) tidak dapat mengontrol diri dan lupa akan apa yang harus dikerjakan. Contoh pada jaringan komputer sebuah Instansi itu memungkinkan setiap client bebas mengakses situs-situs yang seharusnya tidak boleh diakses pada jam-jam tertentu atau bahkan tidak boleh di akses sama sekali.
Dengan banyaknya client atau pengguna akses internet di SMK PGRI 1 Kota Kediri maka dirancanglah routerboard RB750 r2 yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai manajemen kebutuhan bandwidth dengan teknik simple queue. Dengan demikian maka penggunaan bandwidthakan bisa maksimal dan tidak saling berebut antar pengguna internet.

METODE
Jaringan komputer adalah jaringan telekomunikasi yang memungkinkan antar komputer untuk saling bertukar data. Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari  jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan
1. Simple Queue

Simple Queue merupakan menu pada MikrotikOS untuk melakukan manajemen bandwidth untuk scenario jaringan sederhana.Un tuk menggunakan Simple Que ue, pekerjaan packet classification dan marking packet tidak wajib untuk dilakukan. Meskipun demikian, simple queue sebenarnya juga bisa melakukan manajemen bandwidth terhadap packet-packet yang sudah di marking.
Konfigurasi queue yang dilakukan ol eh simple queue tetap menggunakan Hierarchical Token Bucket seba gai metode utama. Namun que ue tersebut tidak di lakukan pada interface fisik. Simple Queue akan melakukan queue pada interface virt ual. Pada RouterOS v5 akan dilakukan pada interface Global-In, Global-Out. Atau Global-Total. Sedangkan pada RouterOS v6, Simple Queue memiliki tempt khusus sendiri untuk melak ukan queue. Pada saat menggunakan Simple Queue baris konfigurasi queue sudah mampu untuk melakukan queue terhadap packet uploaad, packet download maupun tot al upload/download sekaligus.
2. Topologi s tar

topologi dalam penelitian ini menggu nakan topologi star karena kelebiha nnya sangat banyak.

a.     Kelebihan topologi star

Dapat di gunakan untuk sistem jaringan workgroup (peer to peer) atau client – server.
Transfer pertukaran file, data dengan menggunakan teknik sharing folder.
Memungkinkan untuk penambahan node pada saat jaringan aktif jadi pada untuk penambahan nodejaringan tidak perlu di matikan.
Jika salah satu n ode ada yang rusak, sistem jaringan tetap dapat beraktifitas.
Mudah di hubungkan dengan jaringan lain.
Mudah dalam peraw atan jaringan.
b.   Kekurangan topolo gi star

Biaya agak m ahal, karena menggunakan hub/s wicth.
Hub/swicth merup akan kunci dari aktifitas jaringan, jika hub/swicth rusak maka aktifita s jaringan akan berhenti (jaringan r usak).
Bila  menggunakan  hub  dan  lalu lintas data padat dapat menyebabkan ter jadi collision (tabrakan data).


No comments:

Post a Comment

Soal dan jawaban teori kejuruan TKJ 2016,

1. Tempat dimana Processor dipasang adalah letak dan merupakan fungsi dari... A. Socket Processor B. Slot Memory C. Nort Bridge D. ...